Pencuri Terkenal
Hubungi Dokter Ini Jika Orang Terdekat Mengidap Kleptomania
Apabila kamu atau orang terdekat merasa mengidap kleptomania, sebaiknya hubungi psikiater di Halodoc terlebih dahulu.
Mereka bisa memberikan sesi konseling sekaligus meresepkan obat jika diperlukan.
Berikut psikiater telah mendapatkan penilaian baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Kamu bisa menghubungi dr. Reinaldo Batara Sp.KJ yang merupakan dokter spesialis kejiwaan.
Ia adalah lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana pada 2012 dan Universitas Udayana pada 2022.
Saat ini, dr. Reinaldo Batara Sp.KJ melakukan praktik di Bekasi Timur, Jawa Barat. Ia juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 5111601322133392.
Dokter Reinaldo Batara Sp.KJ telah berpengalaman sebagai dokter jiwa selama 13 tahun, sehingga kamu tak perlu ragu untuk berkonsultasi di Halodoc terkait kleptomania.
Ia juga bisa memberikan konsultasi seputar trauma, gangguan kecemasan, adiksi, gangguan mood, stres, depresi maupun masalah kesehatan mental lainnya.
Chat dr. Reinaldo Batara Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Dokter Lyla F. Primada Sp.KJ adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada 2008 dan Universitas Diponegoro pada 2022.
Saat ini, ia sedang menjalani praktik di Lampung Timur, Bandar Lampung, dan tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dengan nomor STR 3321601422096207.
Sebagai dokter spesialis kejiwaan, dr. Lyla F. Primada Sp.KJ memiliki pengalaman selama 16 tahun. Oleh sebab itu, kamu tak perlu ragu lagi untuk berkonsultasi dengannya di Halodoc terkait kleptomania.
Chat dr. Lyla F. Primada Sp.KJ dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah daftar psikiater yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan konseling terkait kleptomania.
Tak perlu khawatir, psikiater di Halodoc tersedia 24 jam dan privasi kamu pasti aman tejaga.
Kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu jika dokter sedang offline melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Bagaimana Mengatasinya?
Penanganan kleptomania melibatkan kombinasi pendekatan medis dan terapi. Terapi konseling dapat berlangsung secara kelompok atau individu.
Tujuan utama dari terapi ini adalah membantu menangani masalah psikologis yang mendasari tindakan mencuri yang dilakukan oleh pengidap.
Sementara itu, pengobatan medis dapat melibatkan pemberian inhibitor reuptake serotonin selektif untuk meningkatkan kadar serotonin dalam otak.
Dokter juga dapat meresepkan naltrexone, obat yang membantu mengurangi kesenangan atau dorongan yang terkait dengan tindakan kleptomania.
Meski demikian, belum ada cara pasti untuk mencegah masalah kesehatan ini, dan ahli menduga faktor genetik berperan kuat dalam kondisi ini.
Jadi, kleptomania dan pencurian adalah dua hal yang berbeda. Pencurian melibatkan tindakan sengaja mengambil barang orang lain tanpa izin, sedangkan kleptomania adalah kondisi mental yang muncul dengan dorongan tak terkendali untuk mencuri barang tanpa motif atau niat yang jelas.
Perbedaan ini penting untuk dipahami agar tenaga ahli dapat memberikan penanganan yang tepat dan orang lain dapat memberikan dukungan bagi mereka yang mengalami kleptomania.
Apa Beda Kleptomania dan Pencuri?
Pencuri adalah individu yang secara sengaja mengambil barang atau benda yang bukan haknya. Tindakan ini merupakan tindakan kriminal dan umumnya dilakukan dengan motif tertentu, misalnya untuk keuntungan ekonomi.
Barang yang menjadi sasaran juga beragam, mulai dari uang, kendaraan bermotor, perangkat elektronik, hingga barang berharga seperti perhiasan. Yuk, pahami lebih dalam Apa Itu Kleptomania? Gejala, Penyebab, dan Pengobatan.
Selain itu, pencurian sering kali melibatkan kekerasan jika pelaku tidak berhasil mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pun, apabila korban melakukan perlawanan, pelaku tidak segan untuk melukai atau menggunakan kekerasan terhadap korban.
Sementara itu, kleptomania adalah suatu kondisi yang membuat seseorang merasakan dorongan kuat untuk mengambil barang orang lain tanpa kebutuhan yang jelas untuk kepentingan pribadi.
Biasanya, pengidap tidak terlalu membutuhkan barang yang menjadi incaran, bahkan sering kali membuangnya setelah berhasil mengambilnya.
Sebelum mencuri, pengidap biasanya merasakan ketegangan yang intens dan adrenalin yang melonjak. Namun, setelah berhasil mendapatkan barang tersebut, mereka akan merasa lega.
Menariknya, tindakan mencuri pada pengidap bukanlah karena kemarahan, balas dendam, atau tanggapan terhadap delusi maupun halusinasi.
Sering kali, pengidap menyimpan barang yang telah mereka ambil. Namun, dalam beberapa kasus, barang tersebut akan mereka kembalikan secara diam-diam.
Meski merasa lega setelah berhasil mengambil barang, pengidap juga merasa tertekan atau bersalah setelah melakukannya.
Hanya orangTanpa orang
PotretSeluruh tubuhProfilPotret lebih lebar
TRIBUNNEWS.COM - Dulu orang biasa, kini dikenal sebagai aktor terkenal yang digandrungi banyak penggemar.
Begitulah nasib yang membawa Jang Dong-yoon, aktor Korea Selatan yang terkenal lewat drama School 2017.
Pria kelahiran Daegu, 12 Juli 1992 silam ini, empat tahun lalu hanyalah seorang mahasiswa yang tak dikenal banyak orang.
Namun semua itu berubah ketika ia berhasil menggagalkn aksi pencurian di sebuah toko.
Pencuri tersebut membawa senjata, dan dengan tangan kosong, Jang Dong-yoon menggagalkan aksi pencurian itu dengan 'ide brilian'.
Baca: Pulang ke Indonesia usai Lulus dari Universitas di London, Teuku Rassya Kini Ungkap Wanita Idamannya
Baca: Mengenal Goo Hara, Artis dan Sahabat Sulli eks f(x) yang Pernah Melakukan Percobaan Bunuh Diri
Peristiwa itu sempat viral pada November 2015 setelah akun media sosial resmi Kepolisian Seoul mengunggah keberanian Jang Dong-yoon.
Berikut kejadian lengkapnya:
Mahasiswa bernama Jang Dong Yoon menerima penghargaan itu dan menjelaskan tentang bagaimana ia "dengan tenang menggunakan akalnya dalam membantu penangkapan penjahat."
Kejadian tersebut bermula saat Dong Yoon berada di wilayah Gwanak, Seoul.
Ketika itu dia melihat seorang pencuri tengah mengancam kasir sebuah toko dengan senjata.
Selasa, 04 April 2023 18:48 WIB
Halodoc, Jakarta – Tak sedikit orang yang sering menghubungkan tindakan mencuri atau mengambil barang milik orang lain tanpa izin dengan kleptomania.
Akan tetapi, sebenarnya ada perbedaan yang terbilang signifikan antara kleptomania dan tindakan pencurian.
Apa Penyebab dari Penyakit Kleptomania?
Hal menarik lain dari kleptomania adalah kelainan kesehatan mental ini lebih sering terjadi pada wanita.
Selain itu, pengidap juga sering memiliki riwayat gangguan mental lain, seperti gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, bipolar, depresi, gangguan makan, dan masalah kontrol impulsif yang lain.
Meski begitu, terdapat bukti yang menghubungkan gangguan psikologis ini dengan jalur neurotransmitter pada otak yang berkaitan dengan kecanduan perilaku. Ini termasuk sistem serotonin, dopamin, dan opioid.
Selain itu, beberapa ahli juga berpendapat bahwa kleptomania merupakan bagian dari spektrum gangguan obsesif-kompulsif. Sebab, ada bukti bahwa kelainan ini memiliki kaitan dengan gangguan suasana hati, seperti depresi.
Tak hanya dewasa, kondisi kelainan psikis ini juga bisa terjadi pada anak dan remaja. Baca artikel Kleptomania pada Anak, Apa yang Menjadi Penyebabnya? untuk mencari tahu penyebab kelainan ini pada sang buah hati.